Lewat Gawai Forum Dayak Kalbar Jakarta Buktikan Konsen Terhadap Seni dan Budaya Dayak

0
0 views

Jakarta, BengkayangNews.com – Gawai FDKJ yang pertama berlangsung dua hari berturut-turut. Melalui Gawai ini merupakan bentuk kepedulian terhadap seni dan budaya Dayak. Hal ini dibuktikan dengan pertunjukan seni dan budaya baik dihari pembukaan Gawai maupun di penutup Gawai.

Diantara seni ada yang namanya seni tari. Seni tari yang ditampilkan berupa: tarian ‘Ba-Uma, puak dari Salako, ada tarian ‘Baketo, Ngawo/Ngoko, Nabung, Nunukan Umo, Ngarangke Rabo, Nugo,Nyaroh Umo, Pangarumputotn, Maroko, Paso Pahanyian, Ngirik Ngaruman, Mimpi,Nyabayotn.

Selain berbagai tarian juga ada lomba sempit, Gasing, lomba melukis motif perisai dan lomba kuliner  ciri khas Kalbar seperti cucur(tumpi), daun ubi tumbuk.

Selain pertunjukan tari dan lomba masih ada lagi yakni lagu berbahasa Dayak dengan mendatangkan seniman – artis dari Kalbar.

Khusus untuk Iban kali ini ditampilkan Tarian Ngajata Iban. Tarian ini adalah tarian PENYAMBUTAN tamu yang terhormat pada saat GAWAI atau ketika ada acara-acara resmi. Masyarakat setempat menyebutnya “Ngajat Ngalu Temuai Datai. “

Tarian ini terdiri dari beberapa jenis. Diantaranya, Ngajat Indu, Ngajat Lesung, Ngajat Semain, Ngajat Berayah, Ngajat Pua Kumbu, Ngajat Kuta, Ngajat Ngalu Metuai, Ngajat Maik Antu Palak.

Tarian Ngajat   berasal dari Sarawak, diawali perpindahan orang/puak Iban dari Gua Niah ke Kapuas di Kalimantan Barat. Ngajat bagi puak Iban merupakan tarian pada saat Gawai sebelum perang dan setelah panen. Pada zaman dahulu, tarian ini dibawakan setelah mereka pulang dari medan perang saat masih  Ngayau.

Tarian ini diiringi alat musik tradisional seperti gong, canang dan ketebong.

Betapa kayanya suku bangsa Dayak dalam hal seni dan budaya. Yang ditampilkan dalam Gawai kali ini sebagian kecil saja. Dan berharap pada Gawai-gawai berikutnya menampilkan dari sub suku Dayak yang lainny.

Sukses utk panitia Gawai FDKJ, sukses utk seluruh warga FDKJ yg selalu menjaga identitasnya dengan melestarikan adat,seni dan budaya.

TARIAN NGAJATA IBAN

Tari Ngajat Iban adalah tarian PENYAMBUTAN penting atau terhormat pada saat GAWAI atau ketika ada acara2 resmi. Masyarakay setempat menyebutnya “Ngajat Ngalu Temuai Datai. “

Tarian Ngajat Iban ini terdiri dari beberapa jenis. Diantaranya, Ngajat Indu, Ngajat Lesung, Ngajat Semain, Ngajat Berayah, Ngajat Pua Kumbu, Ngajat Kuta, Ngajat Ngalu Metuai, Ngajat Maik Antu Palak.

Tarian Ngajat adalah tarian yang berasal dari Sarawak, diawali perpindahan orang/puak Iban dari Gua Niah ke Kapuas di Kalimantan Barat. Ngajat bagi puak Iban merupakan tarian pada saat Gawai sebelum perang dan setelah panen. Pada zaman dahulu, tarian ini dibawakan setelah mereka pulang dari medan perang (zaman Ngayau).

Tarian ini diiringi alat musik tradisional seperti gong, canang dan ketebong.

Kedepan dapat ditampilkan seni bela Diri khas Dayak, selain tarian. Yang Jelas Gawai FDKJ yang perdana memberi kesan yang tidak terlupakan. Rugi rasanya bagi warga FDKJ tidak hadir di gawai tersebut.  Semua dikemas secara apik. Benar-benar profesional.  Pencahayaan dipadukan dengan soundsytem dan diikat dengan tampilan para penari membuat decak  kagum. Semua sesuai alur.  Gawai perdana FDKJ boleh dikata standart  Gawai berikutnya dalam banyak hal termasuk tampilan seni dan budaya. (Paran/Rd)