BengkayangNews.com – 5 orang anak dibawah umur 10 tahun menjadi korban pelecehan seksual oleh FDR yang merupakan tetangganya sendiri dan sebagai orang yang di banggakan di desa Suka Bangun kecamatan Sungai Betung kabupaten Bengkayang.
Sebut saja mereka dengan nama samaran, yakni Melati, Anggrek, Mawar, Bulan dan Bintang masih duduk di bangku kelas 4 SD. Saat ditemui di rumahnya sata persatu mereka menceritakan kronologis kejadian yang dialaminya saat bagaimana saudara FDR melakukan Pelecehan dan pengancaman terhadap dirinya sembari menangis pilu.
Salah satu korban Melati mengatakan dirinya diajak mandi di salah satu kolam bekas tambang emas ilegal (Lobang Dompeng) saat ditempat itulah FDR melancarkan aksi pelecehan dan melontarkan pengancaman terhadap korban untuk tidak memberitahu orang tuanya apa yang telah dilakukan FDR Kepada korban.
“Setelah kejadian itu saya merasakan sakit saat buang air kecil om, ucap Melati dengan lirih sembari menangis pilu dan tersedu-sedu, dan kata mama saya mungkin karena saya kurang minum air putih, karena mama saya tidak mengetahui kejadian yang sebenarnya” kata Melati, melanjutkan tangisnya.
Sementara keempat korban yang lainnya FDR melancarkan aksinya dilokasi yang berbeda, diantaranya di dalam hutan dengan modus mencari sayur mayur, kemudian ada juga di bantaran sungai dengan modus mencari ikan. Setelah melakukan aksi nya FDR mengancam korbannya untuk tidak memberi tahu kepada orang tuanya.
Menurut pengakuan “Y” yang merupakan ibu kandung dari salah satu anak itu mengatakan Kasus ini hampir tidak diketahui awak media, dan sulit terungkapkan, seperti sengaja dirahasiakan, oleh oknum yang kurang bertanggungjawab, lantaran di intimidasi untuk tidak diekspos ke media resmi maupun media sosial, sehingga kasus ini menjadi larut dalam waktu.
“Kami pertama melaporkan kasus ini pada tanggal 22 april 2023, selanjutnya Olah TKP 29 Mei 2023 saat itu lah kami di larang mengambil photo dan di ekspos ke media sosial kemudian test psikolog Juni 2023. Interogasi sekitar awal Mei 2023, dan saya dipanggil di Polres bengkayang sebanyak 2 kali namun sampai sekarang belum ada titik terang dari pihak kepolisian” Ujar Y ibu kandung salah satu korban.
Selanjutnya “Y” sangat berharap kasus ini segera di tangani dan inkrah kemudian pelakunya dapat dihukum seberat-beratnya dan tidak berlarut-larut untuk menahan pelaku mengingat keselamatan anak-anaknya dari ancaman pelaku nekat melakukan sesuatu hal yang tidak diinginkan.
“Kami selaku orang tua sangat berharap kepada pihak kepolisian resort bengkayang agar kasus ini segera ditamgani dan pelaku segera ditangkap dan di adili mengingat keselamatan anak-anak kami sangat terancam saat ini seberat-beratnya, kasihan anak-anak kami sepertinya mengalami trauma dan ketakutan yang mendalam” tutup “Y” menyampaikan harapan nya pada Aparat Penegak Hukum di wilayah pemerintah kabupaten bengkayang. (Latip/Rd)