BengkayangNews.com – Penyalaan Lilin adalah tindakan simbolis dari doa tanpa kata, sebuah permohonan, sekaligus juga harapan dan syukur. Tindakan penyalaan Lilin oleh Pendeta dan Penatua, diikuti juga dengan penyebaran cahayanya kepada Umat (Khususnya pada ibadah Malam Natal), tentu dilakukan bukan sebagai rutinitas dari ritual dari masa Adven atau masa Natal dan perayaan gerejawi lainnya, tetapi untuk mendukung tindakan simbolis iman ketika merayakan peristiwa iman dalam perayaan gerejawi sehingga mendukung pernyataan sikap iman dalam kesaksian yang hendak dinyatakan dalam hidup.
12 Makna Lilin Berdasarkan Ciri-cirinya:
- Lilin memberikan cahaya. Lilin mengingatkan kita akan Kristus Penyelamat kita yang berkata “Akulah Terang Dunia” (Yoh 9:5). Lilin juga mengingatkan kita bahwa kita harus juga harus bersinar, karena Kristus juga berkata bahwa kita adalah terang dunia. Ia berkata: “kamulah terang dunia. Dan biarlah terangmu bercahaya di depan orang, sehingga mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuji bapakmu yang di surga” (Mat 5:14-16)
- Lilin memberikan kehangatan. Mereka mengingatkan kita bahwa kita juga harus memberi kehangatan kepada orang di sekitar kita, terutama mereka hatinya dingin dan perlu dihangatkan dengan cinta kita.
- Lilin menyala dengan api. Hal ini mengingatkan kita akan api neraka yang abadi, yang menanti kita jika kita tidak bertobat dan tidak mematuhi perintah Allah.
- Lilin itu indah namun berbahaya. Mereka memancarkan cahaya indah yang lembut dalam Gereja. Namun, jika tidak diawasi, cahaya lilin ini juga bisa membakar Gereja. Melalui hal ini, lilin mengajar kita untuk selalu waspada dan hati-hati, karena kurangnya kewaspadaan dapat membawa konsekuensi yang mengerikan.
- Lilin tidak permanen. Hal ini mengingatkan kita bahwa hidup kita di bumi ini sementara, dan setiap hari umur kita semakin pendek sampai akhirnya musnah Lilin memanggil kita semua, kepada pertobatan, karena waktu kita di bumi ini tidaklah abadi.
- Lilin itu lurus bentuknya. Hal ini mengingatkan kita bahwa kita harus tetap lurus dalam pandangan Tuhan, bahwa perbuatan kita harus benar dan jujur. Sebuah lilin yang tidak berdiri tegak tidak akan terbakar dengan baik. Maka, kita juga harus menjalani hidup kita dengan lurus, tidak menyimpang ke kiri atau kanan.
- Lilin dapat melengkung tetapi tidak putus. Sebuat lilin wax, memiliki kemampuan mengagumkan dimana lilin itu dapat diluruskan kembali. Hal ini mengingatkan kita bahwa kita harus mampu menghadapi tantangan dan duka yang kita hadapi tanpa menghancurkan hidup kita. Walaupun derita semacam ini dapat melengkungkan jalan kita, namun, melalui penyesalan dan pertobatan kita menjadi lurus dan tegak kembali.
- Lilin bisa keras dan lembut. Lilin keras saat dingin, dan menjadi lembuat saat hangat. Sama juga halnya hati kit ayang keras ketika dingin, dan kita harus menghangatkannya dengan cinta akan Allah dan sesama agar menjadi lembuat kembali.
- Lilin mengeluarkan ‘air mata’. Saat dibakar, lilin mengeluarkan cairan yang mengalir bagaikan air mata kita. Hal ini mengingatkan kita bahwa kita harus menangisi dosa-dosa kita, dan mengeluarkan belas kasihan kepada sesama.
- Lilin adalah anugerah dari dunia binatang. Lilin dibuat dari caiaran yang merupakan hasil kerja dari ribuan lebah madu yang bekerja bersama. Lilin mengingatkan kita agar produktif dan tidak malas, dan bahwa kita harus mencintai semua ciptaan Allah, baik yang besar dan kecil, dan berterima kasih kepada mereka saat kita menggunakan hasil kerja mereka untuk kebutuhan kita.
- Lilin memiliki bahyak kegunaan namun sederhana. Lilin tidaklah rumit. Kodratnya sederhana, tetapi mereka melakukan tugasnya dengan baik, terutama di zaman teknologi yang maju dan rumit ini, lilin mengingatkan kita bahwa kadang hal yang sederhana adalah yang terbaik. selama berabad-abad lilin membuat ibadah dapat dilakukan saat hari gelap, bahkan perayaan-perayaan ibadah di Gereja menggunakannya. Lilin mengingatkan kita bahwa kita harus melakukan pekerjaan kita dengan baik, agar kita dapat hidup menurut kehendak Allah.
- Lilin tidak berguna tanpa nyala api. Hal ini mengingatkan bahwa kita semua mati dan tidak berguna sampai kita dinyalakan dengan nyala api Roh Kudus yang membakar seluruh hidup kita. Lilin mengingatkan kita akan Roh Kudus, yang turun atas para murid dalam rupa nyala api. Hal ini mengingatkan kita bahwa kita harus memohon agar Roh Kudus datang dan tinggal dalam kita, dan agar dia membersihkan segala kenajisan kita agar jiwa kita dapat diselamatkan.
(dhammamanggala.com)